Oleh : Dedet Zelthauzallam
Bandara
Selaparang merupakan bandar udara yang terletak di Kota Mataram, NTB. Bandara
ini mulai beroperasi tahun 1995 dan resmi ditutup pada tanggal 30 Septembar
2011 karena dialih fungsikan ke Bandara Internasional Lombok (BIL) yang
terletak di Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Setelah dialih fungsikan
Bandara Udara Selaparang ini masih belum tahu akan digunakan untuk apa. Banyak
isu mengenai masa depan dari Bandara Selaparang ini. Ada yang mengatakan akan
tetap digunakan oleh TNI-AU sebagai tempat latihan, ada juga mengatakan akan
dibuat sekolah penerbangan.
Sudah
satu setengah tahun Bandar Udara Selaparang tidak digunakan tetapi pemerintah
belum memastikan dengan pasti untuk apa lahan bandara ini. Sekali-kali hanya
terlihat pesawat TNI-AU mendarat dan pesawat-pesawat kecil yang tidak tahu
maksud dan tujuannya. Seharusnya pemerintah Kota Mataram dan Pemerintah
Provinsi NTB mengambil kebijakan dengan cepat untuk menetukan akan dijadikan
apa lahan bandar udara ini. Hal ini perlu dilakukan agar pendapatan daerah
khususnya Kota Mataram tidak menurun secara derastis.
Letak
lahan yang strategis membuat banyak opsi yang bisa dibangun oleh pemerintah.
Ada beberapa saran dan usul dalam memanfaatkan lahan Bandar Udara Selaparang
ini agar lebih efesien, efektif dan ekonomis bagi pemerintah. Opsi yang saya tawarkan
adalah membangun Taman Mini SASAMBO. Taman mini ini dimaksudkan sebagai miniatur
dari Provinsi NTB yang mencangkup 3 suku yang ada yaitu Sasak, Samawa dan Mbojo.
Di
dalam Taman Mini Sasambo ini terdiri dari keanekaragaman yang dimiliki NTB. Mulai
dari rumah adat, pakaian adat, lagu daerah, kesenian dan lain sebagainya. Disini
juga akan ada pasar kesenian yang menjual beraneka ragam khas daerah NTB. Ini akan
menjadi daya tarik masyarakat baik wisatawan lokal maupun internasional. Dengan
adanya taman ini maka masyarakat yang ingin mengetahui tentang NTB tidak perlu
keliling jauh-jauh cukup dengan mengunjungi Taman Mini Sasambo.
No comments:
Post a Comment