Pengertian
Manajemen
Manajemen dalam bahasa Inggris management.
Management berasal dari kata kerja : to manage, yang berarti menangani,
mengendalikan, menguasai, mengurus, menyelesaikan sesuatu. “Manajer” adalah seseorang
yang diserahi tugas, lembaga, usaha dan sebagainya.
Untuk mengetahui pengertian manajemen yang lebih mendalam, marilah kita
meninjau terlebih dahulu batasan/definisi para ilmuwan, di antaranya:
a. John D. Millet dalam bukunya: Management in the Public Service”, memberikan definisi sebagai
berikut: Manajemen adalah proses pemberian bimbingan dan pemberian fasilitas dari
pada pekerjaan orang-orang yang diorganisasikan di dalam organisasi-organisasi
formal guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
b. Koontz dan O’Donnell dalam bukunya “Principle of Management”, menjelaskan bahwa: Manajemen adalah
mendapatkan sesuatu yang dikerjakan atau dilakukan melalui usaha-usaha orang
lain.
c. George R. Terry dalam bukunya “Principle of Management”, menjelaskan bahwa: Manajemen adalah
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya melalui usaha-usaha orang
lain.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah
suatu proses penyelenggaraan kerja guna mencapai tujuan dengan melakukan
pengawasan yang kontinyu. Di mana dalam proses penyelenggaraan
kerja untuk mencapai tujuan tersebut dengan melalui orang-orang.
Peristilahan
Manajemen di Indonesia
Istilah manajemen di Indonesia belum ada keseragaman di antara
lembaga-lembaga ilmiah. Istilah yang dipergunakan oleh
lembaga-lembaga tersebut, adalah :
a. Lembaga Administrasi Negara menggunakan istilah
kepemimpinan sekarang manajemen.
b. Universitas Indonesia menggunakan istilah ketatalaksanaan.
c. Angkatan Darat menggunakan istilah pembinaan.
d. Universitas
Gajah Mada menggunakan istilah pengurusan.
e. Balai
Pembinaan Adminstrasi di Yogyakarta menggunakan istilah manajemen.
Dari isitlah-istilah tersbut
menunjukkan bahwa belum adanya keseragaman di Indonesia mengenai istilah
manajemen. Agar tidak menimbulkan pertentangan, alangkah baiknya diadakan
seminar mengenai istilah tersebut, sehingga ada keseragaman mengenai pemakaian
nama tersebut.
Manajemen
sebagai Ilmu dan Seni
Perbedaan
“pengetahuan” dengan “ilmu pengetahuan” adalah bahwa “pengetahuan” merupakan hasil rekaman dan pengamatan panca
indera terhadap suatu obyek tertentu. Hasil rekaman dan pengamatan panca indera
terhadap suatu obyek tertentu itu disusun secara sistematis, kemudian dipublikasikan
maka pengetahuan tersebut sudah berubah menjadi ilmu pengetahuan. Dengan demikian
pengetahuan apapun, yang disusun secara
sistematis, menggunakan metode tertentu, dapat dikontrol oleh siapapun, maka
itulah ilmu pengetahuan.
Manajemen
sebagai Ilmu; karena merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang disistimatisir
yang dikumpulkan dan diterima sehubungan dengan pengertian tentang
kebenaran-kebenaran universal mengenai manajemen. Nilai kebenaran di dalam
manajemen dapat dikoreksi oleh semua fihak,
karena kebenarannya merupakan kebenaran universal, yakni kebenaran yang
berlaku umum. Manajemen sebagai ilmu berangkat dari kajian akademis atas
praktek manajemen di berbagai organisasi, baik organisasi privat maupun
organisasi publik, bahkan juga organisasi semi privat dan publik. Misalnya
manajemen pada badan usah milik negara, rumah sakit, perkereta-apian,
perdagangan saham dan bursa efek.
Manajemen
sebagai seni; karena merupakan suatu
kekuatan pribadi yang kreatif ditambah dengan
skill dalam pelaksanaan pekerjaan. Manajemen
sebagai seni merupakan implementasi manajemen sebagai ilmu, sehingga sangat
tergantung atas personal pelaku manajemen. Seni merupakan buah dari ability, seni merupakan buah dari personality, behavior,and exercise, sehingga tidak memiliki model
yang homogen dan cenderung heterogen. Akan tetapi memiliki maksud yang sama dan tujuan yang
sama, yaitu sesuai tujuan organisasi. Jelasnya keberhasilan manajemen terletak
pada kekuatan seorang manajer, keberhasilan manajer akan sempurna apabila
diikuti pula oleh keberhasilan leader atau pemimpin. Substansi keberhasilan
manajemen terletak pada keberhasilan pemimpin dalam mengambil keputusan
organisasi. Manajer dan leader adalah satu keping mata uang yang
terdiri dari dua sisi, akan tetapi satu mata uang.
Sejarah
Manajemen
Manajemen sebagai alat atau
seni bukanlah merupakan hal yang baru karena adanya sejak zaman dahulu yaitu
sejak zaman plato. Manajemen sebagai bagian dari seni atau praktik
sekurang-kurangnya memerlukan suatu pertimbangan dan pikiran sehat, di samping
itu suatu pengetahuan yang terus berkembang yang dapat dipelajari, dipikirkan
dan dipergunakan oleh setiap orang. Manajemen sebagai ilmu berkembang sejak
abad ke-18 yaitu bersamaan dengan perkembangan industri di Eropa. Dalam hal ini
akibat perkembangan pemikiran manusia yang makin maju, maka soal manajemen ini
diolah, dianalisis secara sistematis. Yang kemudian ditentukan definisi dan
perumusan-perumusan untuk mengadakan perbaikan-perbaikan dalam berbagai
eksperimen atau percobaan-percobaan dan akhirnya menemukan pembuktiannya. Jadi
usaha yang dilakukan akhirnya tidak atas dasar trial and error (coba-coba dan terka-terka saja).
Ruang
Lingkup Manajemen
Ruang
linkup manajemen dalam modul ini terdiri dari ruang lingkup 1 yaitu : tujuan
manajemen, pola manajemen, dasar-dasar
dan jenis manajemen, sistem manajemen, dan sarana (tools) manajemen. Dan ruang lingkup 2 terdiri dari modul-1sampai
modul-v. Adapun ruang lingkup 1 dirinci sebagai berikut :
1.
Tujuan
Manajemen
Telah dijelaskan di muka
bahwa manajemen adalah proses yang mana pelaksanaan pencapaian tujuan diawasi
agar tercapai secara efektif dan efesien. Kita maklumi bahwa sumber-sumber yang
ada untuk menggerakan suatu usaha adalah sangat terbatas. Yang dimaksud dengan sumber-sumber
tersebut adalah tenaga, uang, material dan sebagainya. Oleh karena itu, maka
dengan sumber yang sangat terbatas tersebut, dicarilah teknik-teknik,
metode-metode yang memungkinkan tercapainya tujuan secara efektif dan efesien.
Efektif artinya, tidak asal
tujuan tercapai meskipun dengan biaya, tenaga, waktu yang banyak, tetapi
dimaksudkan dengan biaya yang seminim mungkin, hasilnya dapat memuaskan atau
mendapatkan hasil yang bermanfaat terhadap masyarakat. Jadi singkatnya tujuan
manajemen adalah mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya dengan pengorbanan yang
sekecil mungkin. Dengan kata lain, untuk memperoleh efisiensi (daya guna) dalam
kerja atau guna mendapatkan suatu tekhnik/metode dengan cara bagaimanakah yang
sebaik-baiknya kita lakukan dengan menggunakan sumber-sumber yang terbatas
dapat diperoleh hasil yang sebesar-besarnya.
2.
Pola
Manajemen
Tiap-tiap Negara mempunyai pola
atau corak manajemen yang berbeda-beda dan dalam hal ini tergantung dari pada
ideologi dan struktur Negara dan struktur pemerintah yang bersangkutan.
Bagi Indonesia pola
manajemennya adalah berdasarkan pada ideologi Negara, ialah Pancasila. Karena
itu pelaksanaan manajemen di Indonesia harus berdasarkan:
a. Finalisme,
artinya sasaran harus dapat dicapai dengan kegiatan orang-orang didasarkan pada
falsafah Pancasila.
b. Pragmatisme,
artinya praktis dalam sepak terjang, mudah, sederhana dan tidak berliku-liku
dan segalanya harus berdasarkan falsafah Pancasila.
c. Keberanian,
artinya mesti kerja cepat, tepat dan berani tetapi jangan asal berani. Berani
membuang atau merombak hal-hal yang sudah out
of date, dan dapat menciptakan hal-hal baru.
d. Ambeg-parama-arta-isme,
artinya cukup menentukan hal-hal yang perlu mendapat prioritas, menentukan
urutan prioritas.
e. Teladanisme,
artinya pemimpin harus menjadi guru yang baik, harus memberi contoh yang baik,
sehingga ada kewibawaan atas bawahannya dan menumbuhkan rasa kepengikutan untuk
menuruti segala instruksinya dengan sadar.
3.
Dasar-dasar
Manajemen
Secara singkat dapat dikemukakan bahwa manajemen di Indonesia atas dasar:
a. Finalisme
dapat kita lihat dalam bidang organisasi.
b. Pragmatisme
dapat kita lihat dalam bidang pelaksanaan.
c. Keberanian
dapat kita lihat dalam bidang pengambilan keputusan.
d. Ambeg-parama-arta-isme dapat dilihat dalam bidang
perencanaan.
e. Teladanisme dapat dilihat dalam bidang kepemimpinan.
4.
Jenis-jenis
Manajemen
Dilihat dari jenis pelaksanaan dari manajemen, maka dapat dibedakan:
a. Manajemen ilmiah, yaitu manajemen yang berdasarkan ilmu,
di mana kegiatan-kegiatan yang dapat dianalisis, digolong-golongkan,
selanjutnya dikaji sebenarnya. Hasil-hasil ilmiah tersebut selanjutnya
diperkembangkan terus untuk menyempurnakan manajemen. Sebagaimana diterangkan
di muka, pelopor manajemen ilmiah ialah: George B. Taylor dan Henry Fayol.
b. Manajemen Bapak, yaitu manajemen yang mendasarkan segala
kegiatannya pada jejak Bapak. Apa yang dikatakan Bapak, itulah yang benar tanpa
ada orang yang berani mengoreksi. Dalam hal ini tak ada musyawarah, tak ada
alternatif lain kecuali hanya dan harus mengikuti Bapak. Manajemen yang
demikian ini ada baik dan buruknya. Baik, apabila Bapak tersebut dalam keadaan
yang tepat, pekerjaan-pekerjaan dapat diperintahkan dan dikerjakan dengan
cepat. Tetapi jelek, apabila Bapak tersebut menyeleweng, maka bawahan akan
berbuat demikian juga.
c. Manajemen tradisional, yaitu semua usaha, metode, cara
maupun sistem kerjanya selalu mempergunakan cara-cara yang dahulu, tanpa
melihat perkembangan zaman. Manajemen ini, sekarang sudah
ketinggalan zaman.
d. Manajemen
sistematis, yaitu manajemen yang mendasarkan kegiatan-kegiatannya melalui
persiapan yang betul-betul dipersiapkan secara matang. Dengan demikian segala
usaha dapat berjalan lancar tanpa ada rintangan sehingga tujuannya dapat
dicapai.
5.
Sistem
manajemen
Dilihat dari pelaksanaannya,
maka kita dapat mengenal dua sistem manajemen, yaitu:
1) Manajemen
terbuka (Open Management), disebut
juga Democratic Management atau Collective Management. Adapun yang
menjadi ciri dari manajemen ini adalah:
a) Mengikut-sertakan
pihak-pihak yang dipimpin dalam hal pengambilan keputusan.
b) Dengan
jalan musyawarah
Pada
dasarnya manajemen terbuka ini dapat dilihat pada pendelegasian wewenang secara
luas dalam batas-batas pertanggung-jawaban pimpinan perusahaan/organisasi.
2) Manajemen
tertutup atau lazimnya juga dikenal dengan nama Autocratic Management, yaitu manajemen yang mendasarkan
kegiatan-kegiatannya pada kebijaksanaan keputusan-keputusan seorang tanpa
mendelegasikan wewenangnya pada pihak lain. Manajemen ini pada umumnya terlihat
pada perusahaan perseorangan.
6.
Sarana
(Tools) dari Manajemen
Tools
di sini diartikan sarana karena apabila alat, kurang tepat. Alat dimaksudkan
atau mempunyai pengertian pada benda mati, sedang istilah sarana dapat mencakup
baik benda mati maupun orang.
Sarana dari pada manajemen adalah :
a. Man :
Orang-orang atau tenaga kerja yang diperlukan.
b. Money : Uang atau
modal yang diprlukan untuk mencapai tujuan.
c. Method : Metode, cara
atau tekhnik untuk mencapai tujuan.
d. Materials
:
Bahan-bahan yang diperlukan.
e. Market : Pasar, tempat untuk pemasaran produksi.
f. Machine
: mesin atau alat
Kewajiban dari manajer ialah
mengkoordinir secara baik dan harmoni dari pada peranan ke enam M tersebut. Terdapat
kritik yang ditujukan kepada komponen sarana manajemen terutama sarana manajemen
pada urutan pertama yaitu man, dimana
para kritikus tidak sependapat bahwa man atau
orang atau tenaga kerja bukan termasuk alat, sehingga tidak layak disejajarkan
dengan kategori peralatan, manusia atau orang adalah pengguna manajemen. Kalau
dikatakan man sebagai sarana, inipun tidak tepat karena
sarana lebih kepada benda tidak bergerak. Yang pasti pro dan kontra pendapat
ini menunjukkan bahwa terdapat keterkaitan antara organisasi orkestra simponi, yaitu konduktor
sebagai pemimpin, dan para musisi yaitu para penabuh atau pengguna peralatan
musik, yang bekerja bersama secara kompak untuk menghasilkan suara musik yang
indah. Demikian halnya dengan manajemen dan sarana pendukungnya.
2
Mis-Management
Manajemen merupakan
pembinaan, pembimbingan, pemberian fasilitas dan sebagainya agar orang-orang
mau bekerja dengan hasil yang diharapkan. Akan tetapi, apabila proses tersebut
terjadi hal-hal yang tidak pada tempatnya, misalnya terjadi penempatan tenaga
yang tidak tepat, pemborosan, kurang pengawasan, perencanaan kurang sempurna,
maka hal ini dapat dikatakan Mis-Management.
Untuk menghindari mis-management, maka perlu dipupuk
peranan human relation dan
menyederhanakan prosedur kerja serta menghilangkan sifat-sifat birokratis.
Kegiatan yang penting juga
untuk menghindarkan mis-management
ialah mengidentifikasikan pengawasan, dalam arti bukan mencari-cari kesalahan
yang mengakibatkan hambatan, tetapi kontrol yang sehat terhadap pelaksanaan
tugas. Termasuk kegiatan yang mis-management
adalah :
1. Perencanaan
yang tidak logis, yaitu perencanaan yang tidak applycable yakni suatu perencanaan yang sulit dikerjakan, pada
giliran akan dilaksanakan tidak satupun yang memiliki kemampuan untuk
mengerjakan. Solusi atas ini yaitu, buatlah perencanaan yang logis dengan
pentahapan tertentu sehingga jelas anak tangga yang harus dilalui untuk menuju
suatu pekerjaan tertentu;
2. Pengorganisasian
yang berbentuk segi empat sama sisi, yakni penyusunan organisai yang tidak
menunjuk siapa mengerjakan apa dan bertanggung jawab kepada siapa. Misalnya,
pengorganisasian suatu sumber daya aparatur adalah yang menunjukkan siapa mengerjakan apa dan bertanggung
jawab kepada siapa, sehingga
pengorganisasian yang sesuai adalah dalam bentuk piramida, yaitu di bagian
dasar melebar dan di bagian menengah sedang serta di bagian puncak meruncing;
3. Penggerakan
atau pelaksanaan yang tidak memperhatikan keahlian seseorang, prinsip dasarnya
adalah the right man on the right place, apabila prinsip dasar dilanggar,
sesungguhnya tengah terjadi mis-management;
4. Pengawasan
orang-perorang menurut para ahli termasuk yang tidak efektif, yang efektif
adalah pengawasan per-unit kerja atau per satuan kerja perangkat daerah (SKPD),
hal ini dapat dibaca pada hasil penelitian leadership
(Gary Yukl, 2007).
Jelasnya bahwa mis-manajemen atau salah kelola
merupakan kesalahan yang berakibat terhadap terganggunya pencapaian tujuan
utama organisasi. Diperlukan langkah-langkah preventif untuk tidak terlanjur salah. Karena manajemen adalah sistemik sehingga proses dari hulu sampai ke hilir
terpadu, tertata, terencana, terlaksana dan kekuatan monitoring dan evaluasi
merupakan sokoguru langkah pencegahan
sebelum terlanjur salah kelola.
No comments:
Post a Comment