1.
Bentuk-Bentuk
Organisasi
a. Dipandang
dari sudut jumlah orang yang mempunyai organisasi, maka terdapat:
1) Bentuk
Tunggal.
Pada
organisasi ini pucuk pimpinan organisasi berada dalam satu tangan (seorang).
Segala
sesuatu bersumber pada seorang pemimpin tersebut dan sebaliknya segala
pengawasan dan tanggung jawab berada dalam tangan seorang. Kebaikannya segala
keputusan dapat diambil dengan cepat, tetapi kelemahan tersebut menjadi diktator.
2) Bentuk
Komisi dan Panitia.
Organisasi
ini dapat mempunyai pimpinan yang berupa dewan yang terdiri dari beberapa
orang. Segala kekuasaan dan tanggung jawab ada pada dewan tersebut sebagai
satu-kesatuan. Bentuk ini sering dipergunakan bagi organisasi-organisasi yang
mempunyai tugas-tugas membuat peraturan atau memberikan
pertimbangan-pertimbangan. Kebaikannya masalah dapat dipecahkan oleh beberapa
orang dan semua pekerjaan mendapat perhatian penuh. Keputusan-keputusan yang
diambil atas dasar pemikiran beberapa orang, biasanya lebih baik dari pada
hasil pemikiran seseorang. Kelemahannya keputusan tidak dapat diambil secara
cepat dan letak tanggung jawab yang kurang jelas.
b. Dipandang
dari sudut lalu lintas kekuasaan dan tanggung jawab serta hubungan kerja
kesatuan-kesatuan dalam organisasi dapat dibedakan:
1)
Bentuk
Lurus.
Organisasi
ini dalam bahasa asingnya lazim disebut line
organization. Kekuasaan atau perintah-perintah dari pucuk pimpinan langsung
diberikan kepada pimpinan-pimpinan kesatuan dalam organisasi yang selanjutnya
secara langsung pula diteruskan kepada bawahannya masing-masing. Lalu lintas
kekuasaan berlangsung lurus vertikal.
Semua
petugas atau pegawai dalam bagian itu langsung bertanggung jawab sepenuhnya
kepada atasan pada bagian-bagiannya menurut tingkat-tingkat pengawasannya. Bentuk
ini dapat dipergunakan bagi organisasi yang tiddak/belum banyak. Bagi
organisasi yang besar dan luas, bentuk ini kurang banyak dipergunakan.
Bentuk
ini memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
a)
Organisasinya
kecil.
b)
Jumlah
karyawannya masih sedikit.
c)
Pemilik
biasanya menjadi pimpinan.
d) Hubungan
kerja antara pimpinan dan para bawahan pada umumnya masih bersifat langsung.
e)
Tingkat
spesialisasi yang dibentukkan masih sangat rendah.
f)
Semua
anggota organisasi masih kenal satu sama lain.
g)
Tujuan
yang hendak dicapai masih sederhana.
h) Alat-alat
yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan
masih sederhana.
i)
Struktur
organisasi masih sederhana.
j) Produksi
yang dihasilkan belum beraneka ragam.
Kebaikan-kebaikannya:
Dilihat
dari sifatnya yang masih dan sederhana itu, maka ada beberapa kebaikan dari
bentuk ini, yaitu:
(1) Proses
pengambilan keputusan dapat berjalan dengan cepat karena jumlah yang perlu
diajak berkonsultasi masih sedikit.
(2) Rasa
solidaritas para anggota pada umumnya masih besar dan masih saling kenal.
(3) Rasa
disiplinnya masih tinggi.
Keburukan-keburukannya:
1. Tujuan
organisasi sama, satu paling sedikit didasarkan atas tujuan pribadi pimpinan
tertinggi dalam organisasi.
2. Kecenderungan
bagi pimpinan organisasi untuk bertindak diktatoris/otokratis cukup besar
karena dipandang sebagai milik pribadi dan oleh karenanya kemauannya yang
secara tepat harus dituruti.
3. Seluruh
organisasi terlalu bergantung pada seseorang sehingga kalau seseorang itu tidak
mampu melaksanakan tugasnya, maka seluruh organisasi itu terancam oleh
ketidak-langsungan kehidupannya.
4. Kesempatan
bagi para karyawan untuk mengembangkan spesialisasi sangat terbatas.
2)
Bentuk
Garis (Lini) dan Staf
Bentuk
organisasi garis (lini) dan staf
adalah merupakan perpaduan antara bentuk garis dan bentuk staf. Kesatuan
perintah tetap dipertahankan, di mana setiap atasan mempunyai bawahan dan hanya
menerima perintah dari seorang atasan saja. Sementara itu tenaga ahli ditempatkan
pada staf yang mempunyai kedudukan sebagai penasehat dan dapat juga sebagai
kepala bagian.
Bentuk
kegiatan dari garis (lini) dan staf ini paling banyak diterapkan, baik dalam
bidang perusahaan, kemiliteran maupun dalam pemerintahan.
Dalam
organisasi lini dan staf diadakan pembedaan antar unit pelaksana tugas pokok
(lini) dan unit penunjang (staf). Organisasi lini dan staf mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut:
a)
Organisasinya
besar dan kompleks.
b)
Jumlah
karyawannya banyak.
c) Hubungan
kerja yang bersifat langsung (face to
face), tidak mungkin lagi bagi seluruh anggota organisasi.
d)
Terdapat
dua kelompok besar manusia di dalam organisasi, yaitu:
(1) Sekelompok
orang-orang yang melaksanakan tugas-tugas pokok organisasi dalam rangka
pencapaian tujuan. Orang-orang inilah yang disebut pelaksana tugas pokok lini.
(2) Orang-orang
yang sifat tugasnya menunjang tugas-tugas pokok. Orang-orang yang melaksanakan fungsi-fungsi
staf, yaitu:
(a) Para
penasehat (advisors): memberi
pertimbangan-pertimbangan yang matang pada pimpinan.
(b) Auxiliary Personel
adalah mengurusi urusan
rumah tangga, dukungan administrasi, administrasi personel, perlengkapan bahan
dan sebagainya.
(c) Spesialisasi
yang beraneka ragam diperlukan dan dipergunakan secara maksimal.
Kebaikan-kebaikannya:
(1) Ada
pembagian tugas yang jelas antara orang-orang yang melaksanakan tugas-tugas
pokok dan tugas-tugas penunjang.
(2) Bakat
yang berbeda-beda dari pada para anggota organisasi dapat dikembangkan menjadi
suatu spesialisasi.
(3) Koordinasi
mudah dijalankan dalam setiap kelompok dari kedua golongan karyawan itu.
(4) Disiplin
serta moral biasanya tinggi karena tugas yang dilaksanakan oleh seorang sesuai
dengan bakat keahlian, pendidikan dan pengalamannya.
(5) Penerapan
prinsip “the right man in the right place”
lebih mudah dijalankan.
(6) Bentuk
organisasi ini dapat dipergunakan oleh setiap organisasi yang bagaimanapun
besarnya, apapun tujuannya dan betapapun kompleksnya struktur organisasi.
Keburukan-keburukannya
:
(a) Bagi
para pelaksana tingkat operasional tidak selalu jelas yang mana perintah, yang
mana nasehat. Artinya orang-orang lini dihadapkan pada dua macam atasan.
Pertama, atasan yang telah ditentukan dalam garis komando, yang mempunyai hak
memerintah. Kedua, para pelaksana operasional itu dihadapkan pula kepada
pimpinan staf, yang meskipun hanya berhak memberikan nasehat, yang perlu pula
ditaati karena nasehat itu didasarkan kepada keahlian dan wewenang fungsional.
(b) Perintah
dari hierarkhi lini tidak selalu seirama dengan nasehat dari hierarkhi staf,
karena belum tentu kedua macam hierarkhi memandang suatu hal dari kaca mata
yang sama.
3) Bentuk Fungsional
Organisasi fungsional adalah suatu
organisasi di mana pimpinan tertinggi melimpahkan wewenangnya kepada kepala
unit struktural yang memimpin kelompok yang menduduki jabatan fungsional.
Organisasi ini tidak menekankan pada hierarkhi struktural, akan tetapi lebih
banyak didasarkan kepada sifat dan masa, fungsi yang perlu dijalankan.
Kebaikan-kebaikannya:
a) Spesialisasi
para karyawannya dipergunakan semaksimal mungkin.
b) Solidaritas
antara orang-orang yang menjalankan fungsi yang sama pada umumnya tinggi.
c) Moral
serta disiplin orang-orang yang menjalankan fungsi yang sama pada umumnya
tinggi.
d) Koordinasi
antara orang-orang dalam satu fungsi mudah dijalankan.
Keburukan-keburukannya:
(1) Orang
menspesialisasikan diri dalam satu bidang kegiatan tertentu sehingga sukar
untuk mengadakan tour of duty dan tour of area tanpa melalui pendidikan
yang intensif lebih dahulu.
(2) Orang-orang
yang bergerak dalam satu bidang fungsi tertentu terlalu mementingkan fungsinya
saja sehingga koordinasi yang bersifat menyeluruh sukar untuk dijalankan.
Bentuk
organisasi Fungsional adalah bentuk di mana pimpinan dan para pelaksana
dibentuk dalam kelompok-kelompok yang bersifat panitia. Artinya pada tingkatan
pimpinan, keseluruhan unsur pimpinan menjadi panitia dan para pelaksana
dibagi-bagi dalam kelompok-kelompok yang bersifat task force.
Organisasi ini memiliki ciri-ciri:
(a) Tugas
pimpinan dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok orang.
(b) Semua
anggota pimpinan mempunyai hak wewenang dan tanggung jawab yang sama.
(c) Para
pelaksana dikelompokan menurut tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam bentuk
task force.
Kebaikan-kebaikannya:
(1) Keputusan
yang diambil pada umumnya tepat karena selalu dibicarakan secara kolektif
terlebih dahulu.
(2) Kemungkinan
seseorang untuk bertindak diktatoris sangat kecil.
(3) Usaha
yng koperatif dikalangan bawahan lebih mudah dibina.
Keburukan-keburukannya:
(a) Proses
pengambilan keputusan biasanya berjalan sangat lambat karena segala sesuatunya
harus dibicarakan terlebih dahulu.
(b) Dalam
hal timbulnya kemacetan, tidak ada satu orangpun yang dapat diminta
pertanggung-jawabannya lebih dari pada yang lain.
(c) Para
pelaksana sering bingung karena perintah tidak datang dari satu orang, akan
tetapi dari beberapa orang.
(d) Daya
kreasi pelaksana operasional tidak dapat menonjol karena semua pelaksana
didasarkan kepada kolektivitas.
4)
Organisasi
Lini dan Fungsional
Suatu
bentuk organisasi di mana pimpinan tertinggi melimpahkan wewenagnya kepada para
Pejabat Fungsional.
5)
Organisasi
Lini, Fungsional dan Staf
Bentuk ini bentuk organisasi lini dan
fungsional, hanya kemudian dibentuk/ditambah unit staf.
6)
Organisasi
Matrik
Inti organisasi matrik adalah
mengkombinasikan pola-pola fungsional dan hasil yang akan dicapai dalam
kegiatan proyek.
No comments:
Post a Comment