Pengorganisasian kata dasarnya adalah
organisasi, pengorganisasian ialah pengaturan setelah perencanaan tersebut
selesai digarap. Di dalam pengorganisasian, manajer memutuskan posisi-posisi
yang perlu diisi serta tugas-tugas dan tanggung jawab yang melekat pada setiap
posisi tersebut.
Adapun organisasi adalah merupakan wadah, di
mana suatu pengelompokkan orang-orang mendapat tugasnya masing-masing yang
tertentu untuk mewujudkan suatu maksud atau tujuan menurut sistem dan wewenang
yang telah ditetapkan. Jelasnya organisasi adalah tempat, pengorganisasian
adalah pembagian tempat-tempat atau pengkotak-kotakan tempat menjadi lebih
kecil. Dengan denmikian berbicara pengorganisasian adalah sama dengan berbicara
organisasi. Selanjutnya di dalam modul ini lebih dibahas pada organisasi yang
berarti sama dengan pembahasan pengorganisasian.
Beberapa ahli administrasi mengemukakan
definisi organisasi, sebagai berikut:
-
Organisasi ialah setiap bentuk perserikatan manusia
untuk mencapai suatu maksud bersama (James D. Money).
-
Organisasi adalah suatu sistem mengenai kerja
sama yang dilaksanakan oleh dua orang atau lebih (Chester/Bernard).
Dari penjelasan di atas
bahwa sistem kerja sama yang diatur dengan sengaja untuk mencapai tujuan
tertentu sifatnya menjadi formal. Sistem kerja sama itu mempunyai tujuan
tertentu, berlangsung dalam suatu waktu tertentu dan mempunyai identifikasi
sendiri.
Jenis kerja sama itu tidak
terhitung banyaknya, tetapi dalam garis besarnya dapat dikelompokan menjadi
empat kategori:
a. Yang
berhubungan dengan aspek lingkungan fisik.
b. Yang
berhubungan dengan aspek sosial.
c. Yang
berhubungan dengan aspek individual.
d. Yang
berhubungan dengan variabel-variabel lain.
Yang berhubungan dengan aspek
lingkungan fisik adalah faktor geografis, faktor sarana-prasarana yang
dipergunakan organisasi. Aspek sosial terjadi karena hakekat kerja sama itu
sendiri kecuali itu dalam mencapai tujuannya. Organisasi merupakan sub-sistem
dari organisasi yang lebih besar sehingga ia mempunyai lingkungan sosial yang
lebih luas sesuai dengan hakekatnya itu, aspek sosial selalu ada dalam setiap
organisasi.
Aspek individual terdapat
dalam organisasi itu sendiri, adalah kelompok individual yang mempunyai
interaksi dan sistematik.
Organisasi adalah suatu
sistem kerja sama antara dua orang atau lebih yang secara sadar dimaksudkan
untuk mencapai tujuan. Ada beberapa ciri dalam sistem kerja sama itu, yaitu:
1) Ada
komunikasi antara dua orang yang berkeja sama itu.
2) Individu
dalam kerja sama itu mempunyai kemampuan untuk berkerja sama.
3)
Kerja
sama itu ditujukan untuk mencapai tujuan.
Bernard menyebut tiga
butir itu sebagai elemen organisasi, yaitu:
a.
Kemampuan
untuk berkerja sama.
Tidak ada organisasi tanpa individu. Dalam
organisasi yang menjadi pokok masalah sebenarnya bukan individu itu, tetapi
kemauan mereka untuk berkerja sama.
b.
Tujuan
yang ingin dicapai.
Kemauan untuk berkerja sama itu tidak dapat
dikembangkan jikalau tidak ada tujuan yang jelas, merupakan elemen yang penting
dalam organisasi.
c.
Komunikasi.
Proses kerja sama untuk mencapai tujuan
organisasi dapat dicapai melalui komunikasi. Komunikasi adalah sarana untuk
mengadakan koordinasi antara berbagai sub-sistem dalam organisasi.
Organisasi yang merupakan wadah atau ajang
dari pada manajemen dapat dibedakan dalam dua pengertian:
(1) Statis:
Bahwa organisasi dipandang sebagai suatu struktur usaha.
Dalam
pengertian yang statis, organisasi mempunyai pelbagai arti, yaitu:
a) Suatu
pengelompokkan orang-orang yang berkerja sama melaksanakan usaha.
b) Sebagai
sistem kewenangan dan wewenang mana yang memberikan kekuatan bagi setiap
petugas/pejabat dalam melakukan tugasnya.
c) Sebagai
sistem pembagian atau distribusi tugas pekerjaan sehingga masing-masing pejabat
memegang tugas tertentu.
d) Sebagai
rangka atau struktur dari pada kegiatan-kegiatan kerja.
(2) Dinamis:
Ialah merupakan salah satu fungsi dari manajemen yang disebut organisasi atau
pengorganisasian. Hal ini merupakan pendistribusian dari kegiatan-kegiatan
kerja.
Unsur-unsur
dari pada suatu organisasi, yaitu:
a.
Bentuk
atau konfigurasi.
b.
Struktur
atau kerangka.
c.
Jabatan-jabatan.
d.
Prinsip-prinsip
atau aturan-aturan permainan.
1. Prinsip-Prinsip
Organisasi
Organisasi sebagai suatu sistem kerja sama
mempunyai prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan. Prinsip-prinsip adalah
bahan-bahan bangunan dari pada organisasi. Makin banyak prinsip yang
dipergunakan, akan makin kompleks sifat dari pada organisasi yang bersangkutan
dan akan makin sukar administrasinya.
Lyndall F. Urwick di dalam buku kecilnya “Notes on The Theory of Organization”,
mengemukakan adanya sepuluh prinsip organisasi, yaitu:
a. Principle of The Objective.
Setiap organisasi beserta staf dan bagian-bagiannya harus
mempunyai maksud dan tujuan yang jelas, bila tidak maka organisasi itu tidak
ada gunanya.
b. Principle of Specialization.
Kegiatan-kegiatan dari setiap orang warga organisasi
sejauh mungkin harus dibatasi kepada satu fungsi saja.
c. Principle of Coordination.
Maksud dan tujuan pengorganisasian (organizing) adalah justru untuk memungkinkan adanya koordinasi,
yakni kesatuan gerak dan upaya.
d. Principle of Authority.
Dalam tiap organisasi mesti ada pimpinan yang tertinggi.
Dari pimpinan tertinggi itu harus ada garis kewenangan yang jelas dan tegas ke
bawah, ke semua orang warga organisasi.
e. Principle of Responsibility.
Atasan bertanggung jawab secara mutlak atas semua
perbuatan dari pada bawahannya di dalam rangka fungsi dan tugas orgasnisasi.
f. Principle of Definition.
Isi dari pada setiap jabatan (posisi) termasuk
kewajiban-kewajiban, kewenangannya dan tanggung jawabnya serta tata hubungan
dengan jabatan-jabatan (posisi-posisi) lainnya, mutlak harus dirumuskan dengan
jelas dan tegas secara tertulis dan di umumkan (disampaikan) kepada semua pihak
yang bersangkutan.
g. Principle of Corespondence.
Dalam tiap jabatan (posisi), kewenangan dan tanggung
jawab harus cocok, memadai, setimpal dan sesuai.
h. Principle of Control.
Setiap orang tidak boleh membawahi (supervise) lebih dari 5 atau 6 orang bawahan yang tugas
pekerjaannya berkaitan (inter-locks).
Makin sempit span of control-nya,
akan semakin banyak tingkatan-tingkatannya (eselon-eselonnya, level-levelnya,
peringkat-peringkatnya). Bila mana jumlah tingkatannya terlalu banyak, maka
organisasinya akan menjadi lamban dan kaku. Jadi harus menjadi span yang cukup ringan secara vertikal
dan horizontal.
i. Principle of Balance.
Berbagai unit organisasi yang ada satu sama lain harus
saling selalu diseimbangkan.
j. Principle of Continuity.
Organisasi harus dibuat begitu dinamis sehingga dapat
disesuaikan secara terus-menerus (tanpa menggoncangkan suasana) kepada
perubahan-perubahan keadaan lingkungan dan tugas.
No comments:
Post a Comment