Oleh : Dedet Zelthauzallam
Menjelang
pemilu 2014 bara politik di Indonesia makin membara. Partai politik peserta
pemilu menyiapkan kuda-kuda yang kuat
demi memenangkan pemilu 2014. Parpol tersebut sibuk merancang strategi
terbaik dalam mendulang suara rakyat. Tetapi Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
mungkin adalah partai yang bisa dibilang apes. Bayangkan saja Presiden PKS
Luthfi Hasan Ishaq ditangkap KPK dengan tuduhan menerima suap impor daging.
Padahal tahun 2013 ini merupakan tahun tempatnya partai mengambil hati rakyat
atau partai melakukan pencitraan.
Kasus
tersebut akan berdampak besar bagi PKS, mengingat orang nomor satunya di partai
itu dijerat kasus korupsi. Tidak mau berpikir lama Luthfi mengundurkan diri dari
jabatannya sebagai presiden PKS. Alhasil, Anis Mata selaku sekjen PKS naik
menjadi Presiden PKS menggatikan Luthfi. PKS berharap dengan digantinya Luthfi
bisa memperbaiki citra PKS tetapi ternyata tidak. Malah Anis Mata selaku
presiden baru PKS memperkeruk suasana yang membuat PKS makin menjadi soroton
media. Pernyataan Anis Mata yang mengatakan bahwa ada “konspirasi” dibalik penangkapan Luthfi Hasan Ishaq dianggap
kontroversional, karena Beliau tidak dapat membuktikan hal itu.
Kata
“konspirasi” menjadi buah bibir di
media sosial saat ini, baik di media cetak, elektronik maupun dunia maya. Di
jejaring sosial PKS menjadi olok-olokan masyarakat. Partai PKS menjadi gosip
terhot di dunia maya baik twitter, fb dan BBM. Memang partai PKS sedang dilanda
musibah besar bagai tsunami Aceh 2004.
PKS
itu bukan Partai Keadilan Sejahtera tetapi singkatan dari Partai Korupsi Sapi,
Presiden Korupsi Sapi dan sebagainya, itulah yang dikatakan publik tentang PKS.
Banyak masyarakat tidak percaya lagi dengan
partai PKS. Masyarakat beranggapan negatif terhadap partai yang mengaku
beridiologi islam ini. Masyarakat tidak senang dengan kader-kader PKS yang
tidak mengakui kesalahannya, padahal KPK tidak akan berani menangkap apabila
tidak ada bukti yang kuat. Tetapi inilah politikus Indonesia, yang menganggap
dirinya bagaikan malaikat yang sempurna meskipun sudah ditangkap basah.
Hal
yang harus dilakukan oleh kader-kader PKS saat ini adalah dengan mengakui
kesalahan, berani berbuat berani bertanggungjawab. Partai yang berani itulah
yang dibutuhkan oleh masyarakat, kalau salah katakan salah dan kalau benar
katakan benar, jangan diputar balikkan. Kalau memang PKS tidak seperti itu maka
masyarakat membutuhkan bukti bukan pembelaan tanpa bukti. Bukan dengan kata
konspirasi tetapi dengan perbuatan dan tingkah laku dari kader-kader PKS.
No comments:
Post a Comment