1. Fungsi
Manajer
Manajer
adalah sebagai pelaksana yang menyelesaikan urusan-urusan melalui orang lain.
Mereka mengambil keputusan, mengalokasikan sumber daya dan mengarahkan kegiatan
dari orang-orang lain dalam mencapai tujuan. Manajer adalah orang-orang yang
mengawasi kegiatan-kegiatan orang-orang lain dan bertanggung jawab atas
pencapaian tujuan dalam organisasi. Jadi manajer adalah individu atau seseorang
yang mencapai tujuan lewat orang-orang lain.
Pada
awal abad ke-20, seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol, menjelaskan bahwa semua manajer menjalankan
fungsi-fungsi manajer, yaitu:
1)
Perencanaan yang mencakup mendefinisikan
tujuan, menegakkan strategi dan mengembangkan rencana untuk mengkoordinasikan
kegiatan.
2)
Pengorganisasian, yaitu menetapkan apa
tugas-tugas yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakan, bagaimana
tugas-tugas itu dikelompokan, siapa melapor, kepada siapa dan di mana keputusan
itu harus diambil.
3)
Memimpin yang mencakup memotivasi bawahan,
mengarahkan orang-orang lain, memilih saluran-saluran komunikasi yang efektif
dan memecahkan konflik-konflik.
4) Pengawasan
(kontrol), yaitu memantau kegiatan-kegiatan untuk memastikan kegiatan itu,
apakah sesuai dengan yang telah direncanakan dan mengoreksi setiap
penyimpangan.
Setiap
manajer bekerja dengan orang-orang dan ide-idenya, selain itu juga harus selalu
berhadapan dengan masalah-masalah yang perlu dipecahkan. Seorang manajer harus
mengetahui tentang aspek-aspek operatif dan tekhnik-tekhnik kerja yang baik
sebagai skill komunikatif dan pemikiran-pemikiran yang kreatif.
Manajer
adalah sebagai perencana, penggerak, pengawas jalannya roda organisasi untuk
mencapai tujuan.
James A. F. Stoner, 1982 dalam Albert Silalahi: 1999:
139-140, menjelaskan sebagai berikut:
a.
Manajer
bekerja dengan dan melalui orang –orang lain, “orang” yang dimaksud di sini
bukan hanya bawahan dan supervisor, tetapi juga manajer-manajer lain dalam
organisasi juga termasuk individu-individu di luar organisasi, seperti
Customers, Clients, Suppliers, Union Representatives. Dengan demikian manajer
bertindak sebagai seluruh saluran komunikasi atau komunikasi dari organisasi.
b.
Manajer
bertanggung jawab dan mempertanggung-jawabkan atas suksesnya organisasi
mencapai tujuan. Dengan demikian bertanggung jawab juga atas tindakan yang
dilakukan oleh bawahannya.
c.
Manajer
menyeimbangkan persaingan sasaran dan perangkat prioritas-prioritas. Sebab
sumber daya manusia harus menciptakan suatu keseimbangan di antara sasaran yang
beraneka macam dan kebutuhan-kebutuhan.
d.
Manajer
harus berpikir analitis dan konseptual. Bahwa manajer harus meilhat
permasalahan dalam berbagai bidang dalam memperoleh solusi yang fleksibel. Hal
esensial bila manajer dapat memikirkan bahwa tujuan organisasi merupakan
kesatuan dengan tujuan unit individual.
e.
Manajer
sebagai mediator atau perantara. Dalam hal ini harus dapat menghubungkan
kepentingan antar bagian, antar individu, individu dengan bagian maupun antara
antar organisasi dengan masyarakat dan lingkungan luarnya.
f. Manajer adalah politisi. Manajer harus dapat menciptakan hubungan-hubungan
dan menggunakan persuasi dan kompromis dalam mengatur pencapaian tujuan
organisasi. Manajer sebaiknya mengembangkan keterampilan politik (political skills). Play politics (permainan politik), manajer efektif melalui
pengembangan jaringan kerja dengan mengikat hubungan dengan manajer-manajer
lain, misalnya dengan koalisi dan aliansi patungan.
g.
Manajer
adalah diplomat, mereka dapat bertindak sebagai wakil resmi dalam pertemuan
organisasional juga perjanjian dengan clients, customer, pejabat pemerintah dan
personil organisasi lain.
Manajer adalah seseorang yang bertanggung jawab terhadap
pendaya-gunaan subordinasi-subordinasi dan sumber-sumber organisasional
lainnya. Pengertian ini menekankan pada: misalnya kekuasaan mengambil keputusan
secara formal dari tingkat kekuasaan yang tertinggi dalam organisasi ke tingkat
yang lebih rendah sesuai dengan tugas, fungsi dan kedudukannya.
2. Tingkat-Tingkat Manajer
Berdasarkan
luasnya aktivitas-aktivitas organisasional sesuai dengan pertanggung jawabnya,
maka klasifikasi manajer terdiri atas:
a. Manajer
fungsional (functional manager),
ialah bertanggung jawab untuk hanya satu aktivitas organisasional, seperti
produksi, pemasaran, penjualan atau keuangan.
b. Manajer
umum (general manager), dalam
pengertian mengawasi suatu unit yang kompleks, seperti suatu perseroan atau
divisi pengoperasian yang berdiri sendiri yang bertanggung jawab untuk semua
aktivitas-aktivitas dari semua unit, baik produksi, pemasaran, penjualan atau
keuangan.
Berdasarkan tingkatan dalam organisasi, maka tingkat
manajer dapat dibedakan atas:
1)
Top Manager (manajer puncak) atau disebut juga sebagai administratif manajer. Orang
yang berada dalam kedudukan manajer puncak ini disebut top management (manajemen puncak) atau disebut juga:
- Chairman of the board
- President
- Chief executive officer
- Senior vice president
2)
Middle
Manager (manajer tengah). Orang yang berada dalam posisi manajer
tengah dinamakan manajer-manajer tengah yang mungkin terdiri atas satu atau
lebih tingkatan dalam organisasi.
Tanggung jawab manajer tengah adalah
mengerjakan aktivitas dengan mengimplementasikan yang telah digariskan oleh
manajer puncak.
1) Lower Manager
(manajer bawah), yang dinamakan operational
management yang bertanggung jawab menggerakan operasi pekerja-pekerja.
Manajer dalam tingkat bawah ini lebih dikenal dengan nama supervisor, technical
supervisor.
|
Middle
Manager
Lower
Manager
M S
: Managerial Skill
T S
: Technical Skill
No comments:
Post a Comment