Oleh : Dedet Zelthauzallam
Menjelang
pemilu 2014 bara perpolitikan Indonesia makin terasa panas. Penangkapan
presiden PKS membuat banyak partai waspada dan was-was, yang paling takut
adalah Partai Demokrat. Hal ini karena ketua umumnya, Anas Urbaningrum sering
disebutkan oleh Nasarudin ikut terjerat korupsi. Ketakutan Partai Demokrat juga
disebabkan karena melihat hasil survei terakhir yang menunjukkan suara partai
demokrat menurun drastastis. Menurunnya suara demokrat diklaim disebabkan
banyak kadernya korupsi dan Ketua Umumnya sering diisukan terjerat korupsi. Untuk
itu para petinggi Partai Demokrat khususnya senior partai mendesak SBY untuk
turun tangan menyelamatkan partai.
SBY
yang sedang melaksanakan kunjungan luar negeri menghimbau kepada petinggi
partai untuk tetap semangat dan tenang. SBY juga meminta KPK memperjelas kasus
Anas Urbaningrum. Konflik internal partai demokrat tak terhindar karena ada isu
penggulingan ketua umumnya.
SBY
yang saat ini menjabat sebagai presiden hendaknya bisa bersikap profesional,
apalagi saat ini beliau melaksanakan kunjungan luar negeri. SBY harus lebih
fokus meningkatkan hubungan bilateral demi kepentingan rakyat Indonesia. Tetapi
malah SBY di luar negeri sibuk memikirkan partainya. Bisa dilihat bagaimana SBY
sangat sering melakukan jumpa pers di luar negeri yang menyinggung partainya.
Terakhir bisa kita melihat kutipan pesan singkat yang dikirimkan SBY kepada
petinggi partai demokrat. Beliau mengatakan bahwa: “Selama berada di Tanah
Suci saya terus memohon petunjuk dan pertolongan Allah SWT, agar partai yang
kita cintai dapat segera dibebaskan dari berbagi cobaan berat yang kita hadapi
dewasa ini. Saya berharap saudara-saudara juga ikut berdoa dan memohon petunjuk
dan pertolongan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, agar kita bisa segera
menemukan solusi yang tepat, bijak dan bermartabat”.
Pesan
singkat itu membuat rakyat Indonesia mempertanyakan bahwa SBY presiden rakyat
Indonesia atau presidennya Partai Demokrat. Bayangkan saja seorang presiden
selama melaksanakan kunjungan luar negeri khususnya pada saat melaksanakan
ibadah umroh hanya memikirkan dan berdo’a untuk kabaikan partainya, lalu kapan
rakyat dipiirkan oleh SBY. Mungkin masalah besar yang melanda negeri ini SBY
anggap tidak begitu penting dari pada masalah partainya. Seharusnya masalah
rakyat lebih utama dari pada masalh partai. Tetapi seperti inilah pemimpin di
negeri ini. Pemimpin negeri ini hanya pemimpin partai dan golongan saja.
No comments:
Post a Comment