Oleh: Dedet Zelthauzallam
Nama
Anas Urbaningrum sepertinya selalu menghiasi media cetak dan media elektronik
dalam kurun waktu satu tahun terakhir ini. Masyarakat Indonesia mulai mengenal
namanya Anas saat naik menjadi ketua umum Partai Demokrat. Dan lebih dikenal
lagi ketika KPK menetapkan sang ketua partai penguasa sebagai tersangka
gratifikasi dalam kasus Hambalang yang melibatkan beberapa rekan partainya,
seperti Nazaruddin dan Angelina Sondakh.
Anas
ditetapkan menjadi tersangka pada bulan Februari 2013 dan ditahan oleh KPK pada
bulan Januari 2014. Ini memang waktu yang cukup lama bagi KPK untuk menahan
seorang tersangka. Banyak yang menanggapi miring tentang kasus ini. Ada yang
mengatakan ini dipolitisasi dan lainnya.
Selang
waktu yang hampir satu tahun itu digunakan oleh Anas bukan untuk meratapi
kesalahannya tetapi Anas dan loyalisnya membentuk suatu organisasi yang diberi
nama PPI. PPI ini dibentuk Anas sebagai wadah untuk menampung potensi anak
bangsa yang tergerak mewujudkan Indonesia lebih bermartabat. Anas juga
menegaskan bahwa ini bukan ormas sebagai tandingan dari Partai Demokrat, tetapi
ini benar-benar untuk mewujudkan Indonesia lebih baik.
Semangat
yang ditunjukkan oleh Anas memang patut untuk dijadikan contoh oleh seluruh
rakyat Indonesia, khususnya pemuda. Lihat saja bagaimana Anas setelah dijadikan
tersangka tetap melakukan inovasi dan setelah ditahan oleh KPK pun Anas tetap
menggerakkan PPI. Ini luar biasa spirit yang dimiliki oleh Anas. Spirit seperti
ini memang perlu dan wajib dimiliki. Bagaimana pun keadaan dan masalah yang
sedang dihadapi, namanya semangat untuk mengabdi pada bangsa dan negara tidak
pudar.
Banyak
kita lihat, bagaimana seorang yang sudah dijadikan tersangka atau sudah
dijatuhkan dari tahta menjadi melempam (lemah). Tidak bisa memberikan pemikiran
yang brilian yang dimilikinya untuk bangsa tercinta ini. Apa yang dilakukan
oleh Anas sekali lagi harus diberikan jempol. Meskipun kita ketahui bersama bahwa
siapa pun yang salah harus tetap dihukum. Kita serahkan saja kasus yang menimpa
mantan ketua HMI ini. Terlepas dari Anas salah atau tidak, kita harus tetap
melihat spiritnya yang tidak pernah mati. Inilah pemuda yang sebenarnya, yang
tidak akan goyang meskipun tsunami dan badai menerjangnya. Dia akan tetap
berdiri kokoh dengan selalu memegang prinsipnya.
No comments:
Post a Comment