Oleh : Dedet Zelthauzallam
Di abad XXI ini, dunia
sudah memasuki zaman yang dinamakan globalisasi. Di zaman globalisasi ini masyarakat dunia
makin dimanjakan, baik dengan tehnologi informasi, transportasi, pengetahuan
dan lainnya. Bayangkan saja masyarakat di suatu negara bisa dengan cepat
mendapatkan informasi mengenai keadaan suatu negara. Misalnya, masyarakat
Indonesia mau mengetahui tentang Inggris, maka tidak perlu pergi kesana tetapi
cukup mencari atau membuka di internet atau bahasa krennya cukup tanya sama “Mbah Google”.
Globalisasi memang banyak
memberikan kemudahan bagi masyarakat. Namun juga bisa menjadi bumerang bagi
masyarakat itu sendiri. Maksudnya adalah ketika masyarakat tidak bisa untuk
memfilter informasi yang ada menjadi sebuah hal yang positif, maka masyarakat
akan dengan cepat terkontaminasi dengan informasi tersebut. Aspek budaya
merupakan hal yang paling memprihatinkan dan paling ditakuti untuk
terkontaminasi. Saling mempengaruhi di bidang kebudayaan baik itu dari nilai-nilai
dan kebiasaan dalam bermayarakat akan sangat gampang dilakukan.
Bangsa Afrika dan Asia,
khusunya Indonesia yang terkenal memiliki banyak budaya adalah bangsa yang
harus bisa memfilter dengan baik. Globalisasi yang menawarkan banyak pilihan
dengan mudah tidak boleh membawa dampak yang negatif terhadap kehidupan masyarakat.
Dewasa ini, Indonesia
sedang terombang-ambing. Dikatakan demikian karena masyarakat Indonesia sedang
terhipnotis dengan globalisasi. Globalisasi di Indonesia bukan malah memberikan
dampak positif, tetapi malah lebih banyak dampak negatifnya. Ini menjadi
problem masyarakat Indonesia dalam mempertahankan budaya yang sudah ada sejak
dahulu kala. Masyarakat Indonesia harus lebih jeli untuk melihat globalisasi.
Masyarakat Indonesia
tidak boleh dibiarkan untuk terus menerus terhanyut dalam zaman globalisasi.
Globalisasi di Indonesia harus tertata secara sistematis demi menjaga
keberlangsungan budaya asli yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Indonesia Harus ke Pancasila?
Pancasila sebagai dasar
negara memiliki arti dan sejarah yang sangat penting bagi bangsa ini. Memang
pancasila itu baru dikemukakan oleh Sukarno pada tanggal 1 Juni 1945 dalam
siding BPUPKI. Namun Sukarno menyatakan bahwa Pancasila itu sudah ada dari dulu,
karena 5 sila pancasila mrupakan gambaran dari keadaan Indonesia.
Di dalam pancasila itu
terhimpun semua kebudayaan yang terbentang dari Sabang-Merauke. Pancasila
sebagai penyatu dari kbinekaan. Pancasila juga dijadikan sebagai idiologi dan
falsafah bangsa ini.
Jadi, bisa dikatakan
bahwa untuk bisa dan mampu menjawab masalah di era globalisasi ini harus kita
kembali ke pancasila. Nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila dalam
pancasila merupakan nilai yang harus diaplikasikan. Indonesia akan menjadi
bangsa yang besar jika bisa berpegang teguh pada 5 sila dari pancasila.
No comments:
Post a Comment