Oleh: Dedet Zelthauzallam
Di
era pemilihan langsung, banyak calon pemimpin baik itu bupati, gubernur dan
presiden menawarkan visi/misi yang bisa dikatakan serba gratis. Mulai dari
pendidikan gratis, kesehatan gratis, pelayanan administrasi gratis dan lainnya.
Ini dimaksudkan tidak lain tidak bukan untuk bisa meraup suara terbanyak. Visi
dan misi yang serba gratis ini tidaklah salah. Ini malah sangat menguntungkan
bagi masyarakat, khususnya kalangan bawah.
Di
beberapa daerah di Indonesia sudah bisa kita lihat berapa banyak program dari
gubernur dan bupati/walikota yang serba gratis. Misalnya program dari
pemerintah DKI Jakarta di bawah pimpinan Jokowi-Ahok bisa dikatakan menjadi
trend center, karena lebih banyak diliput oleh media. Program dari Jokowi-Ahok
adalah Kartu Jakarta Sehat (KJS) dan Kartu Jakarta Pintar (KJP). Dua program
ini bertujuan untuk memberikan pelayanan lebih kepada masyarakat, khususnya
dalam aspek kesehatan dan pendidikan.
Program
KJS dari Jokowi bukan satu-satunya program kesehatan gratis di Indonesia. Ada
beberapa daerah kabupaten/kota yang sudah melaksanakan program seperti itu,
salah satunya adalah Kota Manado. Kota Manado di bawah pimpinan Vicky Lumentut
dan Harley AB Mangindaan telah melaksanakan program kesehatan gratis bagi
masyarakat Kota Manado.
Pelayanan
kesehatan gratis di Kota Manado, Sulawesi Utara dikenal dengan nama UNIVERSAL COVERAGE (UC). UC ini bertujuan untuk
memberikan pelayanan pengobatan gratis bagi seluruh masyarakat Kota Manado. UC
ini bisa dinikmati oleh siapa saja, asalkan memiliki KTP yang berdomisili Kota
Manado dan Kartu Keluarga (KK). Jadi masyarakat Manado sangat gampang dan mudah
mendapatkan pelayanan kesehatan.
KJS
dan UC merupakan contoh pemberian pengobatan gratis bagi masyarakat di DKI
Jakarta dan Kota Manado. Ini perlu dicontoh oleh pemerintah daerah lainnya,
khususnya NTB. Namun untuk Provinsi NTB program seperti itu akan sulit
terlaksana. Mengingat anggaran daerah masih sagat minim. Jadi, masyarakat NTB
harus bersabar untuk menunggu program seperti ini bisa terealisasi di NTB.
No comments:
Post a Comment