Menjelang
pemilu legislatif banyak rakyat masih galau. Kegalauan ini disebabkan oleh ketidaktahuan
pemilih terhadap pilihannya. Masih banyak rakyat yang tidak mengenal calon sama
sekali. Ada rakyat yang tidak tahu nama ataupun mengenal mukanya sama sekali,
apalagi mengenal track record. Itulah
salah satu yang menyebabkan wakil rakyat yang terpilih tidak memiliki
kapabilitas untuk menyampaikan aspirasi para konstituennya, sehingga
menyebabkan kebijakan-kebijakan yang dibuatnya tidak menyentuh kebutuhan
mayoritas rakyat.
Rakyat
sepertinya harus memiliki banyak reprensi supaya bisa menghasilkan wakil rakyat
yang memang memiliki kapabilitas, integritas dan profesionalitas, sehingga bisa
menghasilkan kebijakan yang pro dengan aspirasi mayoritas rakyat, bukan
kroninya. Untuk mendapatkan itu tentunya rakyat harus cerdas dalam melihat
calon-calon yang diusung oleh partai. Partai memberikan banyak pilihan yang
akan dipilih.
Dalam
pemilu legislatif 2014 ini, menurut data Formappi, ada 90% calon incumbent yang
maju lagi menuju Senayan. Padahal apabila kita melihat kinerja mereka pada
periode sebeleumnya sangat-sangat memperihatinkan. Peraturan yang bisa
dihasilkan jauh dari harapan. Tidak sebanding dengan gaji dan tunjangan yang
didapatkan olehnya.
Berdasarkan
data yang dirilis oleh Formappi pada tanggal 3 April 2014, maka DPR mendapatkan
rapor merah, karena kinerjanya dianggap masih buruk. Dalam penelitian tersebut
setidaknya ada enam indikator yang digunakan, yaitu pertama, kunjungan ke daerah pemilihan, kedua, memiliki rumah aspirasi, ketiga,
menghadiri rapat komisi, keempat,
melaporkan harta kekayaan, kelima,
menyampaikan gagasan dan aspirasi dalam rapat komisi, dan keenam, melaporkan kegiatan selama siding dan reses.
Dengan
adanya data tersebut, maka ini bisa menjadi reprensi bagi rakyat dalam memilih.
Ini sangat urgent mengingat secara umum para incumbent ini jauh dari harapan. Jangan
sampai rakyat jatuh kelubang yang sama untuk kedua kalinya.
Kecerdasan
rakyat dalam memilih sangat menentukan bagaimana nasib bangsa ini untuk lima
tahun kedepan. Bangsa ini akan semakin terpuruk apabila rakyat salah pilih. Rakyat
harus berani mengatakan tidak pada money
politic. Rakyat harus memilih orang yang memang benar-benar mampu untuk
menyuarakan aspirasi. Kecerdasan rakyat akan teruji pada tanggal 9 April 2014
mendatang. Memilih karena uang atau memilih karena integritasnya.
No comments:
Post a Comment