Oleh: Dedet Zelthauzallam
Tahun
2014 sepertinya akan menjadi tahun yang penuh dengan perubahan bagi Indonesia. Di
tahun ini, akan banyak kegiatan dan program yang akan dilaksanakan. Di awal
tahun sudah banyak sekali dinamika yang terjadi, mulai dari tanggal 1 Januari
2014 banyak kebijakan yang diterapkan, seperti jaminan kesehatan nasional,
tugas pengawasan perbankan beralih dari Bank Indonesia ke OJK, sampai kenaikan
elpiji 12 kg dari pertamina. Dibalik itu, kita semua diperlihatkan aksi
penangkapan teroris di Tanggerang Selatan pada malam tahun baru. Inilah gambaran
di awal tahun ini.
Tahun
2014 juga disebut sebagai tahun politik bagi Indonesia. Dimana pada tahun ini
akan dilaksanakan berbagai pemilihan umum, mulai dari pemilihan legislatif pada
tanggal 9 April dan pemilihan presiden pada bulan Juli. Ini berarti akan ada suatu
perubahan dari pimpinan puncak di Indonesia. Hal ini pasti sangat berpengaruh
besar terhadap kebijakan seperti apa yang akan diambil oleh partai pemenang (legislatif)
dan presiden/wakil presiden (eskutif).
Masyarakat
Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke pastinya sangat mengharapkan
para wakil rakyat yang terpilih baik di MPR, DPR, DPD dan DPRD serta presiden
dan wakil presiden beserta mentrinya adalah orang-orang yang benar-benar
memiliki kapabilitas dan integritas yang tinggi, sehingga apa yang menjadi
cita-cita bangsa ini yang tertuang dalam alenia ke empat pembukaan UUD 1945
bisa dicapai. Hal yang paling pertama dan utama yang perlu dilakukan oleh
mereka yang hendak mencalonkan diri adalah say
no to corruption. Korupsi harus dibuang jauh-jauh dalam diri para pemimpin
dan wakil rakyat periode 2014-2019.
Pemilihan
umum 2014 harus bisa menjadi titik balik perubahan bagi bangsa Indonesia.
Masyarakat Indonesia harus lebih jeli dalam memilih calon wakil rakyat dan
presidennya. Jangan sampai para calon yang korup dan inmoral dipilih. Paling tidak
masyarakat Indonesia memilih para pemimpin yang memiliki sifat dasar dari Nabi
Muhammad SAW, yaitu siddiq, amanah, tabligh dan fathonah. Empat karakter
tersebutlah yang menjadi indikator rakyat memilih para calon pemimpin. Jangan sampai
indikatornya adalah money. Politik uang akan menjadi bumerang dalam menjalankan
tugas dan fungsinya dalan kurun waktu lima tahun ke depan. Jadi, rakyat
Indonesia harus menjauhi namanya praktek money politik.
Masa depan Indonesia untuk lima tahun ke depan
sangat tergantung dari hasil pemilihan legislatif dan ekskutif tahun ini. Kualitas
dari rakyat Indonesia sangat tergantung dari bagaimana hasil pemilu 2014. Apabila
para wakil rakyat dan presiden/wakil presiden berkualitas, maka bisa dikatakan
bahwa rakyat Indonesia semakin dewasa dalam berdemokrasi. Namun apabila masih
tetap stagnan, maka perlu dievaluasi dari sistem pemilihan langsung ini. Percuma
sistem pemilihan langsung apabila pemimpin yang dihasilkan tidak memiliki
kualtas.
Indonesia
membutuhkan para pucuk pimpinan yang benar-benar bisa mengambil kebijakan yang
sesuai dengan kebutuhan bangsa. Ini disebabkan banyak tantangan dan peluang
yang akan dihadapi Indonesia ke depannya. Di tingkat internasional misalnya, pada
tahun 2015, program AFTA antar negara ASEAN akan diterapkan. Selain itu
persoalan dalam negeri masih sangat banyak, mulai dari kebutuhan pokok yang
tidak stabil, lapangan pekerjaan yang kurang, kemiskinan yang semakin parah dan
lain sebagainya. Itulah beberapa tugas berat yang akan menjadi tantangan bagi
para pemimpin yang terpilih. Ini bukan tugas yang mudah, tetapi tugas yang
berat.
Harapan
terbesar kita adalah bagaimana rakyat Indonesia mampu untuk memilih pemimpin
yang benar-benar amanah menjalankan tugas dan fungsinya. Jangan hanya memilih
yang bisa retorika belaka tanpa action untuk rakyat. Saya yakin dan percaya,
saat ini rakyat Indonesia sangat bosan dan muak dengan tingkah laku para pemimpin
negeri ini. Meskipun demikian, rakyat Indonesia tidak bisa melakukan tindakan
golput. Golput memang pilihan, tetapi mudaratnya akan lebih besar. Jadi, rakyat
Indonesia memiliki tanggung jawab yang besar dalam menentukan pimpinan untuk
lima tahun ke depan. Saya yakin, rakyat Indonesia menginginkan para wakil
rakyat dan presiden/wakil presiden yang benar-benar mampu membawa perubahan
untuk kebaikan bangsa ini.
No comments:
Post a Comment