Oleh: Dedet Zelthauzallam
Akhir-akhir
ini, isu kenaikan BBM menjadi pembicaraan hangat di Indonesia. Pro dan kontra
terhadap rencana kenaikan BBM jenis premium dan solar pun muncul. Banyak kalangan
yang mengatakan jika pemerintah menaikkan BBM itu tidak pro dengan rakyat
kecil. Namun sebenarnya pernyataan itu kurang tepat, karena malah sebaliknya. Pemerintah
menaikkan BBM itu memiliki pertimbangan yang besar untuk rakyat kecil.
Rencana
pemerintah untuk menaikan BBM jenis premium dan solar disebabkan oleh kenaikan
harga minyak mentah dunia. Kenaikan minyak dunia memicu pengeluaran pemerintah
makin meningkat. Bisa dibayangkan anggaran negara yang bersumber dari APBN yang
digunakan untuk mensumsidi BBM mencapai 200 triliun lebih. Anggaran subsidi BBM
ini lebih besar dibandingkan dengan anggaran kesehatan, pembangunan dan lainnya.
Ini menjadi masalah besar bagi negara Indonesia.
Perlu
diketahui juga bahwa harga BBM jenis premium di Indonesia bisa digolongkan paling
murah, jika dibandingkan dengan negara lain. Di negara lain harga premium itu
mencapai Rp 10.000,- ke atas. Misalnya di Jerman harganya Rp 19.000,- per liter,
di Korea Selatan Rp 17.000,- per liter dan di negara tetangga Singapura Rp
14.500,- per liter. Sangat jauh perbedaan dengan di Indonesia yang harganya
hanya Rp 4.500,- per liter.
Kebijakan
pemerintah untuk menaikkan BBM sebenarnya merupakan kebijakan yang harus
diambil segera. Ini disebabkan karena beban negara untuk subsidi BBM setiap
tahun makin meningkat. Pemerintah harus berani mengambil kebijakan ini. Menaikkan
BBM bukan berarti pemerintah tidak pro dengan rakyat kecil. Melainkan menaikkan
BBM merupakan kebijakan yang pro rakyat.
Kebijakan
pemerintah menaikkan BBM bisa dikatakan pro rakyat kecil, karena anggaran yang
digunakan untuk subsidi BBM yang mencapai ratusan triliunan lebih banyak
dinikmati oleh kalangan borjuis atau menengah ke atas. Jadi rakyat kecil
seharusnya senang dengan kenaikan BBM ini. Rakyat kecil jangan mau terpengaruh
oleh para elite yang memiliki kepentingan untuk menolak kenaikan BBM.
Memang
dampak dari kenaikan BBM akan dirasakan oleh semua golongan, baik golongan
atas, menengah dan bawah. Tetapi perlu diketahui bahwa dampak dari kenaikan BBM
ini ada yang bersifat jangka pendek dan jangka panjang. Dampak jangka pendek inilah
yang lebih bersifat negatif ke rakyat kecil, tetapi untuk jangka panjang banyak
dampak positif dari kenaikan BBM jenis premium dan solar.
Dampak
jangka pendek yang bersifat negatif dapat berupa harga bahan pokok naik, ongkos
jasa angkutan naik dan angka kemiskinan meningkat. Ini merupakan dampak yang
sebenarnya sudah diantisipasi oleh pemerintah. Pemerintah berencana akan
membuat kebijakan yang bisa meminimalisir dampak negatif dari kenaikan BBM. Kebijakan
yang diambil adalah dengan memberikan bantuan
langsung sementara kepada masyarakat kecil atau miskin. BLSM merupakan
kebijakan jangka pendek dari pemerintah dalam membantu mengurangi beban
masyarakat kecil dalam menghadapi kenaikan BBM.
Dilain
sisi dampak positif yang akan ditimbulkan dari kenaikan BBM dapat berupa
penghematan anggaran, sehingga bisa digunakan untuk kepentingan lainnya. Selain
itu dampak posifnya juga dapat berupa nilai tukar rupiah akan makin meningkat
dan menguat.
Dampak
positif dari kenaikan BBM ini juga akan membantu dalam mengurangi pencemaran
lingkungan. Dimana masyarakat akan lebih mengurangi lagi penggunaan kendaraan
bermotor. Hal itu juga akan mengurangi kemacetan di jalan raya. Dampak positif
ini harus bisa dilihat oleh masyarakat Indonesia supaya tidak menolak kenaikan
BBM.
Sekali
lagi rencana kenaikan BBM oleh pemerintah harus didukung. Dimana kenaikan BBM
ini akan memberikan dampak positif bagi rakyat kecil ke bawah. Anggaran subsidi
BBM yang besar akan dialihkan ke sektor lainnya, seperti pendidikan, kesehatan,
pembangunan dan lainnya. Ini akan lebih bermanfaat jika dibandingkan dengan
No comments:
Post a Comment