Secara umum, sampel yang baik adalah yang dapat mewakili
sebanyak mungkin karakteristik populasi. Dalam bahasa pengukuran, artinya
sampel harus valid, yaitu bisa mengukur sesuatu yang seharusnya diukur. Sampel
yang valid ditentukan oleh dua pertimbangan yaitu:
1. Akurasi
atau ketepatan
yaitu tingkat ketidakadaan “bias” (kekeliruan)
dalam sample. Dengan kata lain makin sedikit tingkat kekeliruan yang ada dalam
sampel, makin akurat sampel tersebut. Tolok ukur adanya “bias” atau
kekeliruan adalah populasi.
2. Presisi
Kriteria
kedua sampel yang baik adalah memiliki tingkat presisi estimasi. Presisi
mengacu pada persoalan sedekat mana
estimasi kita dengan karakteristik populasi. Belum pernah ada
sampel yang bisa mewakili karakteristik populasi sepenuhnya. Oleh karena itu
dalam setiap penarikan sampel senantiasa melekat keasalahan-kesalahan, yang
dikenal dengan nama “sampling error”
Presisi diukur oleh simpangan baku (standard error). Makin kecil
perbedaan di antara simpangan baku yang diperoleh dari sampel (S) dengan
simpangan baku dari populasi (s), makin tinggi pula tingkat presisinya. Walau
tidak selamanya, tingkat presisi mungkin bisa meningkat dengan cara
menambahkan jumlah sampel, karena kesalahan mungkin bisa berkurang kalau jumlah
sampelnya ditambah ( Kerlinger, 1973 ).
Secara umum, ada dua jenis teknik pengambilan sampel yaitu
sebagai berikut:
1) sampel acak atau random sampling
/ probability sampling adalah cara
pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama untuk diambil kepada
setiap elemen populasi. Probability sampling adalah cara pengambilan sampel
dengan memberikan kesempatan yang sama bagi anggota populasi untuk terambil
sebagai sampel.Yang tergolong tehnik ini adalah sebagai berikut:
a. Simple random sampling adalah teknik
pengambilan sampel secara acak tanpa memperhatikan strata/tingkatan anggota
populasi tersebut.
b. Proportionate stratified random
sampling adalah pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata
secara proporsional, teknik ini digunakan apabila anggota populasi tidak
homogen berkaitan dengan karakteristik yang diteliti.
c. Disproportionate random sampling
adalah pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata
tetapi sebagian ada yang kurang proporional.
d. Area sampling (sampel kluster )
adalah teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara mengambil wakil
dari tiap wilayah gewografis yang ada.
2) Sampel tidak acak atau nonrandom
samping/nonprobability sampling adalah
setiap elemen populasi tidak mempunyai kemungkinan yang sama untuk dijadikan
sample atau teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan kesempatan yang
sama pada setiap anggota populasi untuk terambil sebagai sampel. Yang termasuk
sampel ini adalah sebagai berikut:
a. Sampling sistematis adalah pengambilan
sampel yang didasarkan pada urutan anggota dalam populasi secara seragam. S
b. Sampling kuota adalah teknik
pengambilan sampel dengan menetapkan jumlah (jatah ) sesuai dengan pertimbanga
peneliti. Selanjnya jatah itulah yang dijadikan dasar untuk mengambil sampel.
c. Sampling aksidental adalah teknik
pengambilan sampel berdasarkan faktor spontanitas, artinya siapa saja
yangsecara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dijadikan sampel.
d. Purposive sampling adalah pengambilan
sampel dengan menggunakan pertimbangan-pertimbangan tertentu dari peneliti.
Misalnya peneliti ingin mengetahui tentang jenis penyakit warga desa
tambakmekar maka yang dipilih menjadi sampel adalah para dokter, bidan atau
mantri di puskesmas desa.
e. Sampling jenuh yaitu pengambilan
sampel dengan cara menjadikan seluruh anggota populasi menjadi sampel.
f. Snowball sampling (getuk tular)
adalah teknik pengambilan sampel dengan cara mengambil jumlah sampel sedikit
terlebih dahulu, lalu dari jumlah yang sedikit tersebut berkembang menjadi
banyak. Misalnya peneliti ingin mengetahui latar belakang keluarga para pecandu
narkoba di suatu tempat, maka peneliti dapat memulai dari satu atau dua orang
responden dahulu, selanjutnya dari informasi responden tersebut peneliti dapat
menambah jumlah respondennya.
Sumber
:
http://www.google.com/Hasan Mustafa /2000
No comments:
Post a Comment