Pages

Friday, 1 February 2013

PANASNYA TENSI POLITIK MENUJU 2014


Oleh : Dedet Zelthauzallam
Tahun 2013 banyak kalangan menyebutnya sebagai tahun pencitraan politik. 10 parpol yang berhak mengikuti pemilu 2014 bersaing dalam mengambil hati rakyat. Sikut menyikut antar partai pasti akan terjadi demi memenangkan pemilu legeslatif baik di tingkat daerah kabupaten/kota, provinsi dan pusat. Kemenangan parpol di pemilu legeslatif akan membuat parpol tersebut bisa mengusung RI- 1 tanpa melalui koalisi dengan partai lain.
Tensi politik menuju 2014 sudah sangat terasa. Lihat saja bagaimana 10 parpol ini mebangun kekuatan dalam menghadapi pemilu. Parpol sibuk menyiapkan kader-kader terbaiknya menuju pemilu legeslatif demi meraih suara terbanyak. Ditengah-tengah kesibukan parpol tersebut juga muncul berbagai masalah diinternal partai dari perpecahan sampai kasus yang melanda petinggi parpol. Itulah dunia politik yang banyak orang menyebutnya sebagai tempat yang sangat kejam. Cocok sekali dengan apa yang dikatakan oleh Sukarno : “ tidak ada teman yang abadi, tidak ada lawan yang abadi, yang abadi itu hanyalah kepentingan”.
Beberapa waktu lalu Partai Nasdem, yang notabennya adalah satu-satunya partai baru dilanda masalah dari mundurnya Hary Tanoesoedibjo yang diikuti oleh beberapa kader. Hary Tanoe mempuyai jabatan sebagai ketua pakar pembina partai Nasdem setara dengan Ketua Dewan Pembina di Partai Demokrat. Hary memiliki andil besar dalam membangun partai Nasdem. Bos MNC TV tersebut bisa dikatakan mengeluarkan banyak dana dalam mensosialisasikan Partai Nasdem. Keluarnya Hary dipicu oleh keinginan Surya Paloh mengambil alih menjadi ketua umum Partai Nasdem.
Dan yang paling terbaru adalah kasus yang dialami oleh presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq. Luthfi diduga menerima suap dari dua direktur PT Indoguna Utama, Arya Abdi Effendi dan Juard Effendi. Perusahaan itu bergerak di bidang impor daging. Diduga perusahaan ini meminta Luthfi untuk mengatur kuota daging impor. Luthfi sudah ditahan oleh KPK untuk menjalani pemeriksaan.
Selanjutnya, kita akan menunggu apa yang akan terjadi dalam proses menuju pemilu 2014. Apakah akan muncul lagi kasus lain yang akan menimpa para politisi di negeri ini. Bagaimana strategi politik yang akan dilakukan oleh parpol untuk mengubah citra di mata rakyat. Bisa dikatakan politisi di negeri ini tidak ada yang bersih dari namanya korupsi. Rakyat sudah sangat bosan dengan keadaan ini. Krisis kepercayaan rakyat terhadap politisi makin hari makin menipis.
  

No comments:

Post a Comment