Oleh : Dedet Zelthauzallam
Tahun
2013 banyak kalangan menyebutnya sebagai tahun pencitraan politik. 10 parpol
yang berhak mengikuti pemilu 2014 bersaing dalam mengambil hati rakyat. Sikut
menyikut antar partai pasti akan terjadi demi memenangkan pemilu legeslatif
baik di tingkat daerah kabupaten/kota, provinsi dan pusat. Kemenangan parpol di
pemilu legeslatif akan membuat parpol tersebut bisa mengusung RI- 1 tanpa
melalui koalisi dengan partai lain.
Tensi
politik menuju 2014 sudah sangat terasa. Lihat saja bagaimana 10 parpol ini
mebangun kekuatan dalam menghadapi pemilu. Parpol sibuk menyiapkan kader-kader
terbaiknya menuju pemilu legeslatif demi meraih suara terbanyak. Ditengah-tengah
kesibukan parpol tersebut juga muncul berbagai masalah diinternal partai dari
perpecahan sampai kasus yang melanda petinggi parpol. Itulah dunia politik yang
banyak orang menyebutnya sebagai tempat yang sangat kejam. Cocok sekali dengan
apa yang dikatakan oleh Sukarno : “ tidak
ada teman yang abadi, tidak ada lawan yang abadi, yang abadi itu hanyalah
kepentingan”.
Beberapa
waktu lalu Partai Nasdem, yang notabennya adalah satu-satunya partai baru
dilanda masalah dari mundurnya Hary Tanoesoedibjo yang diikuti oleh beberapa
kader. Hary Tanoe mempuyai jabatan sebagai ketua pakar pembina partai Nasdem
setara dengan Ketua Dewan Pembina di Partai Demokrat. Hary memiliki andil besar
dalam membangun partai Nasdem. Bos MNC TV tersebut bisa dikatakan mengeluarkan banyak
dana dalam mensosialisasikan Partai Nasdem. Keluarnya Hary dipicu oleh
keinginan Surya Paloh mengambil alih menjadi ketua umum Partai Nasdem.
Dan
yang paling terbaru adalah kasus yang dialami oleh presiden PKS, Luthfi Hasan
Ishaaq. Luthfi diduga menerima suap dari dua direktur PT Indoguna Utama, Arya
Abdi Effendi dan Juard Effendi. Perusahaan itu bergerak di bidang impor daging.
Diduga perusahaan ini meminta Luthfi untuk mengatur kuota daging impor. Luthfi sudah
ditahan oleh KPK untuk menjalani pemeriksaan.
Selanjutnya,
kita akan menunggu apa yang akan terjadi dalam proses menuju pemilu 2014. Apakah
akan muncul lagi kasus lain yang akan menimpa para politisi di negeri ini. Bagaimana
strategi politik yang akan dilakukan oleh parpol untuk mengubah citra di mata rakyat.
Bisa dikatakan politisi di negeri ini tidak ada yang bersih dari namanya
korupsi. Rakyat sudah sangat bosan dengan keadaan ini. Krisis kepercayaan
rakyat terhadap politisi makin hari makin menipis.
No comments:
Post a Comment