Oleh: Dedet Zelthauzallam
Provinsi
NTB yang salah satu pulaunya yaitu Pulau
Lombok dikenal dengan nama pulau seribu masjid. Nama ini sangat populer di
telinga masyarakat umum. Di NTB itu
selain banyak masjid juga banyak pondok pesantren yang dipimpin oleh alim ulama
atau disebut Tuan Guru. Tuan Guru
ini memiliki peran sangat penting dalam kehidupan sosial masyarakat. Masyarakat
juga banyak melakukan ziarah ke tuan guru ini untuk menambah wawasan tentang
agama.
Sebagaimana
di provinsi lain, disini juga tidak lepas dari namanya politik. Tetapi politik
di NTB ini memiliki perbedaan yang
lumayan unik dengan daerah lain. Di NTB Tuan Guru
merupakan suatu magnet bagi partai politik dalam menggalang suara. Sangat
berbeda dengan daerah lainnya yang menjadikan artis sebagai mesin politiknya. Tuan Guru di NTB bisa diibaratkan seperti artis daerah lain. Hal ini bisa kita lihat dari bagaimana dalam setiap
pemilihan umum baik tingkat daerah kabupaten/kota, provinsi ataupun pusat Tuan Guru sebagai salah satu tokoh yang didekati
partai politik untuk mendapatkan suara masyarakat.
Gubernur NTB saat ini adalah seorang Tuan Guru yang
bernama TGH. Zainul Majdi. Beliau merupakan anak dari Almarhum Tuan Guru Pancor
atau Tuan Guru Kiyai Haji Muhammad Zainuddin bin Haji
Abdul Madjid yang sangat terkenal. Bapak Beliau sebagai pioner
pondok pesantren Nahdatul Wathan (NW) yang menyebar di seluruh pelosok Pulau
Lombok. Kepopuleran bapaknya membuat beliau
bisa menduduki kursi NTB-1.
Menuju pemilihan Gubernur NTB untuk periode 2013-2018
sudah banyak muncul nama-nama yang berlatar Tuan
Guru. Sudah diduga, partai politik yang ada di NTB akan menggunakan Tuan
Guru sebagai alat politiknya dalam memenagkan pemilihan gubernur dan wakil
gubernur tahun 2013 ini. Kita tunggu saja apakah untuk pemilu 2014 Tuan Guru
akan kembali menduduki kursi NTB-1 atau NTB-2. Itu semua tergantung dari
masyarakat apakah masih akan memberikan amanah masa depan NTB ke Tuan Guru atau tidak.
Siapa
pun yang terpilih semoga NTB lebih baik dan terus maju sehingga mampu bersaing
dengan daerah lain.
No comments:
Post a Comment