Oleh: Dedet Zelthauzallam
Kebijakan
pemerintah untuk menaikkan BBM jenis premium dan solar mendapatkan perlawanan
dari mahasiswa, buruh maupun masyarakat lainnya. Namun hal itu tidak bisa
menghentikan niat pemerintah untuk menaikkan BBM. BBM tetap dinaikkan pemerintah.
Kenaikan bahan pokok, angkutan dan lainnya tidak bisa dihindari lagi.
Dampak
kenaikan BBM pasti akan menjamur ke sektor lainnya, mulai dari kenaikanan harga
angkutan umum, bahan pokok, jasa pengiriman dan sebagainya. Dalam menghadapi
masalah tersebut pemerintah tidak serta merta diam. Pemerintah mengeluarkan
beberapa kebijakan, salah satunya adalah pemberian Bantuan Langsung Sementara
(BLSM atau BALSAM) kepada masyarakat kurang mampu.
BLSM
diberikan selama empat bulan dengan jumlah Rp 600.000,- atau Rp 150.000,- per
bulan kepada setiap kepala keluarga. Pemerintah memberikan BLSM ini dengan
dalih untuk membantu masyarakat kurang mampu dalam menghadapi dampak kenaikan
BBM.
Lalu
muncul pertanyaan, akankah uang Rp 150.000 per bulan bisa mmebantu masyarakat
kurang mampu? Pasti jawabannya tidak, karena uang dengan jumlah seperti itu
hanya akan habis dalam sehari.
Kebijakan
pemerintah memberikan BALSAM dinilai kurang tepat oleh banyak kalangan.
Mengingat BALSAM ini memiliki banyak dampak negatif dan sarat muatan politik
menuju 2014. Program BALSAM ini tidak jauh berbeda dengan program Bantuan
Langsung Tunai (BLT) yang sudah dilakukan pada saat kenaikan BBM sebelumnya.
Program
BALSAM ini membuktikan bahwa pemerintahan SBY lebih suka memberikan ikan daripada
kailnya. BALSAM memberikan efek malas kepada masyarakat. Pemerintah tidak
mengajarkan masyarakat untuk bekerja atau membuka usaha. Seharusnya pemerintah
mengalihkan subsidi BBM ke hal lainnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau
mata pencaharianya. Misalnya petani diberikan subsidi benih, pupuk dan
kebutuhan-kebutuhan pertanian lainnya. Sedangkan untuk nelayan diberikan
subsidi beras dan kebutuhan lainnya.
Pemberian
subsidi BBM berdasarkan latar belakang masyarakat akan lebih efektif dan
efesien serta lebih tepat sasaran, sehingga subsidi tersebut bisa digunakan
dengan maksimal. Subsidi BBM seperti ini akan membuat masyarakat bisa memenuhi
kekurangan bagi masyarakat tidak mampu.
Program
BALSAM saat ini banyak sekali kelemahan, mulai dari tidak tepat sasaran sampai
pembagian yang amburadul. Pemerintah harus menjadikan hal ini sebagai pelajaran
dalam mengambil kebijakan ke depan.
No comments:
Post a Comment