Pages

Tuesday, 23 April 2013

Motivasi dan Kebutuhan Manusia


 1.    Fungsi  Motivasi
Salah satu usaha yang dilakukan oleh seorang pemimpin agar organisasi berjalan lancar adalah motivasi, yaitu serangkaian kegiatan untuk mengusahakan supaya orang-orang mau bekerja untuk mencapai tujuan dengan senang hati.


Adapun fungsi motivasi itu, antara lain :

1)    Mengubah perilaku pegawai yang sesuai dengan keinginan pimpinan.
2)    Meningkatkan gairah kerja.
3)    Menjaga kestabilan pegawai.
4)    Meningkatkan disiplin pegawai.
5)    Meningkatkan kesejahteraan pegawai.
6)    Meningkatkan prestasi kerja.
7)    Meningkatkan rasa tanggung jawab pegawai pada tugasnya.
8)    Meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
9)    Memperdalam kecintaan pegawai pada perusahaan.
Menurut Drs.ec. Alex S. Nitisemito, motivasi berfungsi untuk meningkatkan semangat dan kegairahan kerja para pegawai sehingga kemungkinan kekeliruan dalam pekerjaan, kurang rasa bertanggung jawab, keengganan melaksanakan rencana-rencana yang telah ditetapkan, keluwesan-keluwesan dan sebagainya dapat diperkecil. Selain itu motivasi juga dapat menciptakan persaingan yang sehat.
Dengan demikian fungsi motivasi itu hendaknya benar-benar dapat diusahakan, agar terjadi keseimbangan atau sinkronisasi antara tujuan organisasi dengan tujuan pribadi dari anggotanya.
Sukes tidaknya pimpinan organisasi dalam melaksanakan fungsi motivasi sangat bergantung pada kemampuan pimpinan merealisir adanya sinkronisasi tersebut. Dalam kata inilah, pimpinan hendaknya dapat menghayati sepunuh hati tentang unsur manusia dengan kebutuhannya.
2.    Kebutuhan Manusia
Manusia merupakan unsur yang sangat penting dalam manajemen. Dalam sarana manajemen (tool of management) terdapat unsur “man” disamping market, machine, method, money dan material.  Unsur “man” dengan segala kebutuhannya memang peranan utama dalam manajemen. Manusia bekerja untuk memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan manusia dapat dibagi menjadi:
a.    Kebutuhan fisik material.
Kebutuhan alamiah dan naluriah manusia untuk melangsungkan hidupnya, mendorong adanya keinginan dalam diri manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan fisik material ini dibagi menjadi:
a)    Yang sifatnya “ekonomis”, intensitasnya relatif dan subjektif dalam arti batas-batas terpenuhinya sangat tergantung pada aspirasi masing-masing individu  meliputi kebutuhanan akan makanan, pakaian dan perumahan.
b)    Yang bersifat “biologis”, meliputi kebutuhan-kebutuhan akan kelangsungan hidup (survival), perkembangan dan pertumbuhan jasmani.
b.    Kebutuhan non material (rohaniah).
Merupakan kebutuhan manusia yang fundamental yang intensitasnya pada dasarnya tidak kalah dengan kebutuhan fisik material.
Penelitian mutakhir menunjukkan bahwa kebutuhan non material ini sering melampaui intesitas kebutuhan fisik material.
Kebutuhan rohaniah dapat diklasifikasikan dalam dua golongan yakni:
1)    Yang bercorak “psikologis”, meliputi berbagai macam ragam kebutuhan psikis antara lain kebutuhan pengakuan (recognition), kasih sayang (affection), perhatian (attention), kekuasaan (power), keharuman nama (prestige), kedudukan sosial (status), kehormatan (honour), rasa berprestasi (sence of achievement), kebebasan pribadi (privacy), rasa bangga (pride), penghormatan (respect), nama baik (reputation), perdamaian (peace), rasa berada dengan yang lain (sence to be different), keadilan (justice), kemajuan (progress), dan lain sebagainya.
2)    Yang bercorak “sosiologis”, meliputi berbagai macam kebutuhan psikis antara lain kebutuhan akan adanya jaminan atau keamanan (security), persahabatan (partnership), kerjasama (compagnonship), rasa menjadi bagian satu kelompok (sence of belonging), semangat dan solidaritas kelompok (L’aespirit d’corp).
Menurut Abraham Maslow dalam teorinya “A Theory of Human Motivation” mengemukakan bahwa kebutuhan manusia terdiri atas:
1)    Phyioslogical Needs (kebutuhan fisik), yaitu kebutuhan-kebutuhan mempertahankan hidup misal kebutuhan untuk makan, minum, udara dan sebagainya.
2)    Security of Safety Needs (kebutuhan keselamatan), mengarah pada dua bentuk:
a.    Kebutuhan akan keamanan jiwa
b.    Kebutuhan akan keamanan harta di tempat pekerjaan pada waktu jam-jam kerja.
3)    Affiliation or Acceptance (kebutuhan sosial), terdiri dari empat golongan (sence of importance).
4)    Esteem or Status Needs (kebutuhan akan penghargaan prestise). Idealnya prestise timbul karena adanya prestasi. Perlu diperhatikan pimpinan bahwa semakin tinggi kedudukan seseorang dalam masyarakat atau organisasi, maka makin tinggi prestasinya.
5)    Self Actualization (aktualisasi diri), merupakan realisasi lengkap potensi seseorang secara penuh. Kebutuhan aktualisasi berbeda dengan kebutuhan lain dalam hal:
a.    Kebutuhan aktualisasi diri tidak dipenuhi dari luar.
b.    Aktualisasi diri berhubungan dengan pertumbuhan seseorang individu.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan betapa luas, rumit dan berbagai ragamnya kebutuhan dasar manusia. Satu hal yang perlu mendapatkan perhatian adalah bahwa keinginan seseorang yang terjelma dari berbagai kebutuhan dasar di atas, berbeda satu sama lain. Untuk mendeteminir keinginan individual adalah masalah yang sangat sukar karena selain bersumber pada kebutuhan dasar juga dipengaruhi oleh banyak faktor intern yang lebih dalam (seperti : watak, kepribadian, pengalaman dan lain-lain) juga faktor-faktor ekstern seperti kondisi budaya di mana seseorang berada, sistem masyarakat bahkan kondisi geografis.



No comments:

Post a Comment