Oleh : Dedet Zelthauzallam
Siapa
yang tidak kenal dengan Ahmadinejad. Ahmadinejad adalah presiden Iran yang
keenam dan beliau menjabat sudah memasuki dua periode sebagai presiden dari
tahun 2005-sekarang. Ahmadinejad dikenal sebagai presiden yang sederhana tetapi
berani. Berani menentang ketidakadilan, kesewenangan-wenangan dan penjajahan
dari siapa pun termasuk Amerika serikat. Beliau tidak takut dengan label
Amerika sebagai negara adidaya. Banyak pernyataan-pernyataannya yang
menunjukkan bahwa Beliau adalah pemimpin yang berani dan tegas. Pernyataan yang
paling berani adalah ketika beliau mengatakan dan menyerukan agar negara Israel
di hapus dari peta dunia. Beliau juga mengatakan bahwa peristiwa Holcust yang terjadi pada Perang Dunia
II merupakan mitos yang hanya dijadikan bangsa yahudi ke Negara Palestina.
Selain
berani, Ahmadinejad dikenal presiden yang sederhana dan merakyat. Ini bisa
dibuktikan dari gaya berpakaian, tempat kerja dan rumah sampai tempat tidurnya.
Bayangkan Beliau tidak memakai kasur untuk tidur, hanya memakai karpet. Waktu pertama
menjadi presiden, Ahmadinejad menyumbangkan semua karpet-karpet mahal yang ada
di Istana Negaranya untuk masjid.
Ahmadinejad ini seperti Gubernur DKI
Jakarta, Joko widodo alias Jokowi. Jokowi
adalah Ahmadinejadnya Indonesia. Jokowi sudah memimpin Jakarta sekitar empat
bulan kurang, tetapi kita bisa melihat bagaimana sosok Jokowi. Jokowi sangat
berbeda dengan pemimpin lainnya. Beliau sosok pemimpin yang sederhana dan
merakyat. Gaya blusukannya sudah menjadi trend kepemimpinan masa kini. Beliau juga
sangat berani dan tegas dalam menyelesaikan masalah-masalah yang ada di DKI.
Awal
kepemimpinan Jokowi sangat mirip dengan apa yang dilakukan oleh Ahmadinejad.
Jokowi merombak kantor-kantor pemerintahan untuk membuat pasar rakyat. Beliau tidak
mau memiliki kantor yang mewah khalayak raja masa dulu. Jokowi juga sangat
tegas dalam penataan pegawai di lingkungan pemerintah provinsi. Pegawai yang
tidak disiplin, tidak loyal dan tidak memiliki visi yang baik langsung
dikenakan sangsi.
Jokowi
juga berpeluang mengikuti sejarahnya Ahmadinejad dalam menaiki tahta presiden. Jokowi
masih memiliki peluang yang sangat terbuka lebar dalam pilpres 2014. Andaikan Jokowi
bisa jadi presiden maka akan sama dengan Ahmadinejad. Ahmadinejad adalah
Walikota Taheran selama dua tahun (Mei 2003-Juni 2005). Apakah Jokowi akan mengikuti Ahmadinejad? Kita
tunggu saja bagaimana Jokowi selanjutnya…
No comments:
Post a Comment