Oleh : Dedet Zelthauzallam
Ditengah-tengah
krisis kepemimpinan dan krisis kepercayaan yang melanda masyarakat. Sosok Jokowi
alias Joko Widodo hadir sebagai sosok pemimpin yang merakyat. Masyarakat
terhipnotis oleh gaya kepemimpinannya yang sangat jauh berbeda dengan
kebanyakan pejabat di negeri ini. Jokowi sebagai pahlawan yang meberikan suatu
harapan baru bagi masyarakat baik masyarakat DKI ataupun Indonesia.
Gaya
blusukan Jokowi merupakan sebuah cara
atau metode kepemimpinan yang sangat disukai rakyat. Jokowi yang turun langsung
ke tingkat bawah dengan menggunakan pakaian sederhana dan tanpa pengawalan
merupakan hal yang aneh karena kebanyakan pejabat di negeri ini memiliki gaya
hidup glamor dan harus ada pengawalan yang serba ketat. Itulah yang membuat
Jokowi menjadi icon kepemimpinan masa kini.
Jokowi
yang dikenal berlatar belakang pengusaha mebel sangat mengerti dan memahami
bagaimana menjadi pemimpin. Beliau menyadari bahwa fungsi utamanya adalah
memberikan pelayanan kepada masyarakat. Bisa kita melihat bagaimana Jokowi
dalam mengambil kebijakan. Jokowi tidak mau apabila kebijakan yang dia ambil
hanya untuk menambah pendapatan pemerintah DKI dan keuntungan pengusaha. Beliau
mau kebijakan yang diambil hanya untuk memberikan pelayanan lebih prima kepada
masyarakat.
Seharusnya
bukan hanya Jokowi yang melakukan hal itu. Tetapi pejabat lain harus mencontohi
atau meneladani Jokowi. Indonesia saat ini sangat membutuhkan sosok pemimpin
seperti Jokowi. Kalau perlu pejabat lain melebihi kiprah dari Jokowi. Pejabat
lain harus bisa mengambil hati masyarakat dan bersama-sama masyarakat untuk
keluar dari krisis dan menjadi pioner dalam perubahan. Gaya kepemimpinan yang
glamor saat ini sudah tidak disukai lagi oleh masyarakat. Untuk itu pejabat
pemerintah harus mengubah pola pikir dan cara memimpin. Andaikan seluruh
gubernur di Indonesia seperti Jokowi maka Indonesia akan bisa menjadi negara
yang kuat baik segi ekonomi dan politik.
Pemilu
2014 merupakan harapan bagi kita untuk bisa melahirkan sosok pemimpin seperti
Jokowi. Pemilu tersebut akan dinilai berhasil ketika wakil rakyat di Senayan
paling tidak seperti Jokowi yang sederhana dan merakyat. Hal tersebut
tergantung dari partai politik yang fungsinya utamanya adalah pengkaderisasi.
Ketika parpol bisa dan mampu melakukan pengkaderan yang baik maka kualitas dari
pemimpin atau wakil rakyat bisa dijamin baik dan merakyat.
No comments:
Post a Comment